Dari Sa'id bin Musayyab Radhiyallahu anhu, bahwa ia melihat seseorang mengerjakan lebih dari dua rakaat shalat setelah terbit fajar. Lalu beliau melarangnya. Maka orang itu berkata, "Wahai Sa'id, apakah Allah akan menyiksa saya karena shalat?", lalu Sa'id menjawab :"Tidak, tetapi Allah akan menyiksamu karena menyalahi sunnah"

[SHAHIH. HR Baihaqi dalam "As Sunan Al Kubra" II/466, Khatib Al Baghdadi dalam "Al Faqih wal mutafaqqih" I/147, Ad Darimi I/116].



PENGERTIAN SUNNAH

1
Share/Bookmark
Posted By Abu Ayaz

Kategori : ,



Oleh : Syaikh Dr Said bin Ali bin Wahf Al-Qahthani

Sunnah itu memiliki penganut. Dan para penganutnya memiliki aqidah atau keyakinan dan selalu bersatu di atas kebenaran. Maka sudah sepantasnya penulis memaparkan di sini pengertian dari ketiga kata tersebut : Aqidah Ahlus Sunnah wal Jama'ah.

Pengertian Aqidah Secara Bahasa Dan Menurut Istilah
Aqidah secara bahasa diambil dari kata 'aqad yakni ikatan dan buhulan yang kuat. Bisa juga berarti teguh, permanent, saling mengikat dan rapat. Bila dikatakan tali itu di-'aqad-kan, artinya diikat. Bisa juga digunakann dalam ikatan jual beli atau perjanjian. Meng-'aqad sarung, berarti mengikatnya dengan kuat. Kata aqad adalah lawan dari hall (melepas/mengurai)[1].

...baca selengkapnya >>



Share

MANAKAH CARA TURUN SUJUD YANG BENAR? MELETAKKAN TANGAN DULU, ATAUKAH LUTUT DULU?

0
Share/Bookmark
Posted By Abu Ayaz

Kategori : ,




Bismillah..
Dalam masalah cara turun untuk bersujud di dalam shalat, para ulama berbeda pendapat (ikhtilaf). Setidaknya ada dua pendapat ulama, yakni yang mendahulukan lutut saat turun hendak bersujud dan kedua golongan yang berpendapat meletakkan tangan terlebih dahulu saat turun untuk bersujud. Berikut secara ringkas argumentasi dari masing-masing pendapat.

Golongan pertama
Yakni yang berpendapat disunnahkannya meletakkan kedua lutut ke lantai sebelum kedua tangan. Ini adalah pendapat mayoritas (jumhur) ulama.

Hal ini sebagaimana diriwayatkan oleh Ibnul Mundzir dari Umar, Nakh’i, Muslim bin Yasar, Sufyan Tsauri, Ahmad, Ishak dan para ulama lainnya.

...baca selengkapnya >>



Share

MENYOAL WANITA BEKERJA DAN BERKARIER

0
Share/Bookmark
Posted By Abu Ayaz

Kategori : , ,



Oleh : Syaikh Abdul Aziz bin Abdullah bin Baz

Pertanyaan
Syaikh Abdul Aziz bin Abdullah bin Baz ditanya : Apa pandangan Islam tentang pekerjaan seorang wanita bersama dengan laki-laki?

Jawaban
Seperti yang sudah diketahui keikutsertaan seorang wanita untuk bekerja dalam lapangan pekerjaan seorang laki-laki akan menyebabkan percampuran dalam pergaulan yang tercela dan berdua-duan dengannya. Dan hal tersebut adalah perkara yang sangat vital sekali, yang akibatnya juga sangat fatal dan hasilnya buruk serta akibatnya tidak baik, yakni bertentangan dengan dalil-dalil Islam yang menyuruh wanita untuk tetap berada di rumahnya dan mengerjakan pekerjaan yang dikhususkan dan diciptakan Allah untuknya agar menjadikannya jauh dari ikhtilath. Adapun dalil-dalil yang jelas dan shahih yang menunjukkan atas haramnya berduaan dengan selain mahram dan melihatnya serta sarana-sarana yang menjadi perantara untuk terlaksananya perbuatan yang diharamkan oleh Allah. Dalil-dalil yang banyak, jelas memutuskan percampuran yang menyebabkan perbuatan yang akibatnya tidak terpuji di antaranya adalah firman Allah Subhanahu wa Ta’ala.

...baca selengkapnya >>



Share

MENYOAL GAY, LESBIAN (HOMOSEKSUAL)

0
Share/Bookmark
Posted By Abu Ayaz

Kategori : , ,



Oleh : Syaikh Nabil Muhammad Mahmud

DOSA-DOSA HOMOSEKSUAL
Homoseksual adalah sejelek-jelek perbuatan keji yang tidak layak dilakukan oleh manusia normal. Allah telah menciptakan manusia terdiri dari laki-laki dan perempuan, dan menjadikan perempuan sebagai tempat laki-laki menyalurkan nafsu bilogisnya, dan demikian sebaliknya. Sedangkan prilaku homoseksual –semoga Allah melindungi kita darinya- keluar dari makna tersebut dan merupakan bentuk perlawanan terhadap tabiat yang telah Allah ciptakan itu. Prilaku homoseksual merupakan kerusakan yang amat parah. Padanya terdapat unsur-unsur kekejian dan dosa perzinaan, bahkan lebih parah dan keji daripada perzinaan.

Aib wanita yang berzina tidaklah seperti aib laki-laki yang melakukan homoseksual. Kebencian dan rasa jijik kita terhadap orang yang berbuat zina tidak lebih berat daripada kebencian dan rasa jijik kita terhadap orang yang melakukan homoseksual. Sebabnya adalah meskipun zina menyelisihi syariat, akan tetapi zina tidak menyelisihi tabiat yang telah Allah ciptakan (di antara laki-laki dan perempuan). Sedangkan homosek menyelisihi syariat dan tabiat sekaligus.

...baca selengkapnya >>



Share

SEPUTAR HUKUM SHALAT JAMA' DAN QASHAR

0
Share/Bookmark
Posted By Abu Ayaz

Kategori :



MAKNA DAN HUKUM QASHAR.
Qashar adalah meringkas shalat empat rakaat (Dhuhur, Ashar dan Isya) menjadi dua rakaat.[1]

Dasar mengqashar shalat adalah Al-Qur'an, As-Sunnah dan Ijma' (kesepakatan para ulama).[2]

Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman

"Artinya : Dan apabila kamu bepergian di muka bumi, maka tidaklah mengapa kamu mengqashar salatmu, jika kamu takut di serang orang-orang kafir"[An-Nisaa': 101]

Dari Ya'la bin Umayyah bahwasanya dia bertanya kepada Umar ibnul Kaththab radhiallahu anhu tentang ayat ini seraya berkata: "Jika kamu takut di serang orang-orang kafir", padahal manusia telah aman ?!. Sahabat Umar radhiallahu anhu menjawab: Aku sempat heran seperti keherananmu itu lalu akupun bertanya kepada Rasulullah -shallallahu alaihi wa'ala alihi wasallam tentang hal itu dan beliau menjawab:(Qashar itu) adalah sedekah dari Allah kepadamu, maka terimahlah sedekah Allah tersebut.[3]

...baca selengkapnya >>



Share

HUKUM CHATTING/SMS ANTARA LELAKI DAN PEREMPUAN YANG BUKAN MAHROM

0
Share/Bookmark
Posted By Abu Ayaz

Kategori : ,




Pertanyaan :
Apa hukumnya chatting/sms antara lelaki dan perempuan..?

Jawab :
Sms/chatting dengan akhwat yang bukan mahram jika memang diperlukan dan mendesak serta tidak bisa melalui mahramnya maka boleh. Tapi ingat, harus tetap hati-hati, sms seperlunya saja, jangan ditambah-tambah dengan gurauan, rayuan ataupun yang sejenisnya yang tidak perlu. Karena syetan sangat pandai menggoda Bani Adam, maka berhati-hatilah dari tipu dayanya. Demikian juga pada umumnya seorang akhwat jika diberikan perhatian oleh seorang ikhwan baik lewat sms, tulisan atau yang sejenisnya maka dia akan tertarik walaupun ikhwan tersebut tidak ada niatan untuk menggodanya. Ingatlah sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam:

مَا تَرَكْتُ بَعْدِيْ فِتْنَةً أَضَرَّ عَلَى الرِّجَالِ مِنَ النِّسَاءِ

“Tidaklah aku meninggalkan sesudahku suatu fitnah yang lebih berbahaya bagi laki-laki daripada wanita.” (HR. Muslim)

...baca selengkapnya >>



Share

TIGA LANDASAN UTAMA

0
Share/Bookmark
Posted By Abu Ayaz

Kategori : ,



Oleh : Syaikh Muhammad bin Abdul Wahab

MENGENAL ISLAM

Islam, ialah berserah diri kepada Allah dengan tauhid dan tunduk kepada-Nya dengan penuh kepatuhan akan segala perintah-Nya serta menyelamatkan diri dari perbuatan syirik dan orang-orang yang berbuat syirik.

Dan agama Islam, dalam pengertian tersebut, mempunyai tiga tingkatan, yaitu : Islam, Iman dan Ihsan, masing-masing tingkatan mempunyai rukun-rukunnya.

I. Tingkatan Islam
Adapun tingkatan Islam, rukunnya ada lima :

[1] Syahadat (pengakuan dengan hati dan lisan) bahwa "Laa Ilaaha Ilallaah" (Tiada sesembahan yang haq selain Allah) dan Muhammad adalah Rasulullah.
[2] Mendirikan shalat.
[3] Mengeluarkan zakat.
[4] Shiyam pada bulan Ramadhan.
[5] Haji ke Baitullah Al-Haram.

...baca selengkapnya >>



Share

RUKUN IMAN MENURUT AL-FIRQAH AN-NAJIYAH

0
Share/Bookmark
Posted By Abu Ayaz

Kategori : ,



Oleh : Sa'id bin Ali bin Wahf Al-Qthaniy

[1]. Iman Kepada Allah Ta'ala
Iman kepada Allah adalah keyakinan yang kuat bahwa Allah adalah Rabb dan Raja segala sesuatu; Dialah Yang Mencipta, Yang Memberi Rezki, Yang Menghidupkan, dan Yang Mematikan, hanya Dia yang berhak diibadahi. Kepasrahan, kerendahan diri, ketundukan, dan segala jenis ibadah tidak boleh diberikan kepada selain-Nya; Dia memiliki sifat-sifat kesempurnaan, keagungan, dan kemuliaan; serta Dia bersih dari segala cacat dan kekurangan.[1]

[2]. Iman Kepada Para Malaikat Allah
Iman kepada malaikat adalah keyakinan yang kuat bahwa Allah memiliki malaikat-malaikat, yang diciptakan dari cahaya. Mereka, sebagaimana yang telah dijelaskan oleh Allah, adalah hamba-hamba Allah yang dimuliakan. Apapun yang diperintahkan kepada mereka, mereka laksanakan. Mereka bertasbih siang dan malam tanpa berhenti. Mereka melaksanakan tugas masing-masing sesuai dengan yang diperintahkan oleh Allah, sebagaimana disebutkan dalam riwayat-riwayat mutawatir dari nash-nash Al-Qur'an maupun As-Sunnah. Jadi, setiap gerakan di langit dan bumi, berasal dari para malaikat yang ditugasi di sana, sebagai pelaksanaan perintah Allah Azza wa Jalla. Maka, wajib mengimani secara tafshil, (terperinci), para malaikat yang namanya disebutkan oleh Allah, adapun yang belum disebutkan namanya, wajib mengimani mereka secara ijmal, 'global'.[2]

...baca selengkapnya >>



Share

MEMAHAMI ARTI ZUHUD

0
Share/Bookmark
Posted By Abu Ayaz

Kategori :




Segala puji bagi Allah, Rabb pemberi berbagai nikmat. Shalawat dan salam kepada Nabi kita Muhammad, keluarga dan sahabatnya serta orang-orang yang mengikuti mereka dengan baik hingga akhir zaman

Sebagian orang salah paham dengan istilah zuhud. Dikira zuhud adalah hidup tanpa harta. Dikira zuhud adalah hidup miskin. Lalu apa yang dimaksud dengan zuhud yang sebenarnya? Semoga tulisan berikut bisa memberikan jawaban berarti.

Mengenai zuhud disebutkan dalam sebuah hadits,

عَنْ سَهْلِ بْنِ سَعْدٍ السَّاعِدِىِّ قَالَ أَتَى النَّبِىَّ -صلى الله عليه وسلم- رَجُلٌ فَقَالَ يَا رَسُولَ اللَّهِ دُلَّنِى عَلَى عَمَلٍ إِذَا أَنَا عَمِلْتُهُ أَحَبَّنِىَ اللَّهُ وَأَحَبَّنِىَ النَّاسُ فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- « ازْهَدْ فِى الدُّنْيَا يُحِبَّكَ اللَّهُ وَازْهَدْ فِيمَا فِى أَيْدِى النَّاسِ يُحِبُّوكَ ».

Dari Sahl bin Sa’ad As Sa’idi, ia berkata ada seseorang yang mendatangi Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam lantas berkata, “Wahai Rasulullah, tunjukkanlah padaku suatu amalan yang apabila aku melakukannya, maka Allah akan mencintaiku dan begitu pula manusia.” Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Zuhudlah pada dunia, Allah akan mencintaimu. Zuhudlah pada apa yang ada di sisi manusia, manusia pun akan mencintaimu.” (HR. Ibnu Majah dan selainnya. An Nawawi mengatakan bahwa dikeluarkan dengan sanad yang hasan)

...baca selengkapnya >>



Share

HUKUM MENAMAI NEGERI YAHUDI DENGAN ISRAEL

0
Share/Bookmark
Posted By Abu Ayaz

Kategori : ,




Fadhilatul ‘Allamah Dr. Rabi’ bin Hadi bin ‘Umair Al-Madkhali menjelaskan:

الحمد لله ، والصلاة والسلام على رسول الله ، وعلى آله وصحبه ومن اتبع هداه. أما بعد

Di sana ada sebuah fenomena aneh yang tersebar di tengah-tengah kaum muslimin, yaitu penamaan negeri Yahudi -yang dimurkai- dengan nama Israel. Dan saya belum melihat seorang pun yang mengingkari fenomena yang berbahaya ini[1]. Sebuah fenomena yang menyinggung kemuliaan seorang rasul yang mulia, salah satu dari pemimpin para rasul, yaitu Ya’qub[2] ‘alaihish shalatu wassalam, yang dipuji oleh Allah bersama kedua ayahnya yang mulia, Ibrahim dan Ishaq di dalam kitab-Nya yang mulia dengan firman-Nya:

وَاذْكُرْ عِبَادَنَا إِبْرَاهِيمَ وَإِسْحَاقَ وَيَعْقُوبَ أُولِي الأَيْدِي وَالأَبْصَارِ . إِنَّا أَخْلَصْنَاهُم بِخَالِصَةٍ ذِكْرَى الدَّارِ . وَإِنَّهُمْ عِندَنَا لَمِنَ الْمُصْطَفَيْنَ الأَخْيَارِ.

“Dan ingatlah hamba-hamba Kami: Ibrahim, Ishaq, dan Ya’qub yang mempunyai perbuatan-perbuatan yang besar dan ilmu-ilmu yang Tinggi. Sesungguhnya kami telah mensucikan mereka dengan (menganugerahkan kepada mereka) akhlak yang tinggi yaitu selalu mengingatkan (manusia) kepada negeri akhirat. Dan sesungguhnya mereka pada sisi kami benar-benar termasuk orang-orang pilihan yang paling baik.” (Shad: 45-47)

...baca selengkapnya >>



Share

PENAMAAN SURAT-SURAT DALAM AL QUR'AN

0
Share/Bookmark
Posted By Abu Ayaz

Kategori :




Soal : 
Siapa yang menamai surat-surat Al Quran Al Karim ? apakah Rasulullah Shalallahu 'Alaihi Wassallam atau siapa ?
Jawab : 
Kita tidak mengetahui adanya nash dari Rasulullah Shalallahu 'Alaihi Wassallam yang menunjukkan atas penamaan surat-surat Al Quran secara keseluruhannya.

...baca selengkapnya >>



Share

JANGAN KAU HAPUS AMAL SHALIHMU..!

0
Share/Bookmark
Posted By Abu Ayaz

Kategori : ,



Wahai para hamba yang sedang meniti jalan menuju Rabbnya, janganlah luasnya rahmat dan ampunan Allah menjadikan kita merasa aman dari siksa dan adzab-Nya. Janganlah kita merasa bahwa segala amalan yang kita kerjakan pasti diterima oleh-Nya, siapakah yang bisa menjamin itu semua?

Allah Ta'ala berfirman:

وَالَّذِينَ يُؤْتُونَ مَا آتَوْا وَقُلُوبُهُمْ وَجِلَةٌ أَنَّهُمْ إِلَى رَبِّهِمْ رَاجِعُونَ

"Dan orang-orang yang memberikan apa yang telah mereka berikan, dengan hati yang takut, (karena mereka tahu bahwa) sesungguhnya mereka akan kembali kepada Rabb mereka." (QS 23: 60).

Al-Imam Ibnu Katsir rahimahullah menjelaskan: "Maksudnya, orang-orang yang memberikan pemberian itu khawatir dan takut tidak diterima amalannya, karena mereka merasa telah meremehkan dalam mengerjakan syarat-syaratnya." (Tafsir Ibnu Katsir, 3/234)

...baca selengkapnya >>



Share

HADITS-HADITS PALSU TENTANG KEUTAMAAN SHALAT DAN PUASA DI BULAN RAJAB

0
Share/Bookmark
Posted By Abu Ayaz

Kategori : ,



Oleh : Al-Ustadz Yazid bin Abdul Qadir Jawas

PENJELASAN PARA ULAMA TENTANG MASALAH RAJAB
[1]. Imam Ibnul Jauzy menerangkan bahwa hadits-hadits tentang Rajab, Raghaa'ib adalah palsu dan rawi-rawi majhul. [Lihat al-Maudhu’at (II/123-126)]

[2]. Kata Imam an-Nawawy:
“Shalat Raghaa-ib ini adalah satu bid’ah yang tercela, munkar dan jelek.” [Lihat as-Sunan wal Mubtada’at (hal. 140)]

...baca selengkapnya >>



Share

TAUHID RUBUBIYYAH

0
Share/Bookmark
Posted By Abu Ayaz

Kategori : , ,



Oleh : Al-Ustadz Yazid bin Abdul Qadir Jawas

Tauhid Rububiyyah berarti mentauhidkan segala apa yang dikerjakan Allah Subhanahu wa Ta’ala baik mencipta, memberi rizki menghidupkan dan mematikan serta bahwasanya Dia adalah Raja, Penguasa dan Yang mengatur segala sesuatu.

Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman.
“ngatlah, menciptakan dan memerintahkan hanyalah hak Allah. Mahasuci Allah, Rabb semesta alam.” [Al-A’raaf: 54]

Allah Azza wa Jalla berfirman:
“...Yang (berbuat) demikian itulah Allah Rabb-mu, kepunyaanNya-lah kerajaan. Dan orang-orang yang kamu seru (sembah) selain Allah, tiada mempunyai apa-apa walaupun setipis kulit ari.”[ Faathir: 13]

Orang musyrikin juga mengakui tentang sifat Rububiyyah Allah. Sebagaimana firman Allah Subhanahu wa Ta’ala

“Katakanlah: ‘Siapakah yang memberi rizki kepadamu, dari langit dan bumi, atau siapakah yang kuasa (menciptakan) pendengaran dan penglihatan, dan siapakah yang mengeluarkan yang hidup dari yang mati dan yang mengeluarkan yang mati dari yang hidup dan siapakah yang mengatur segala urusan.’ Maka, mereka men-jawab: ‘Allah.’ Maka, katakanlah: ‘Mengapa kamu tidak bertaqwa (kepada-Nya)?’ Maka, (Dzat yang demikian) itulah Allah Rabb kamu yang sebenarnya, maka tidak ada sesudah kebenaran itu, melainkan kesesatan. Maka, bagaimanakah kamu dipalingkan (dari kebenaran)" [Yunus: 31-32]

...baca selengkapnya >>



Share

TAUHID ULUHIYYAH

0
Share/Bookmark
Posted By Abu Ayaz

Kategori : , ,



Oleh : Al-Ustadz Yazid bin Abdul Qadir Jawas

Artinya, mengesakan Allah Subhanahu wa Ta’ala melalui segala pekerjaan hamba, yang dengan cara itu mereka bisa mendekatkan diri kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala apabila hal itu disyari’atkan oleh-Nya, seperti berdo’a, khauf (takut), raja’ (harap), mahabbah (cinta), dzabh (penyembelihan), bernadzar, isti’anah (minta pertolongan), isthighotsah (minta pertolongan di saat sulit), isti’adzah (meminta perlindungan) dan segala apa yang disyari’atkan dan diperintahkan Allah Azza wa Jalla dengan tidak menyekutukan-Nya dengan sesuatu apapun. Semua ibadah ini dan lainnya harus dilakukan hanya kepada Allah semata dan ikhlas karena-Nya. Dan tidak boleh ibadah tersebut dipalingkan kepada selain Allah.

Sungguh Allah tidak akan ridha bila dipersekutukan dengan sesuatu apapun. Bila ibadah tersebut dipalingkan kepada selain Allah, maka pelakunya jatuh kepada Syirkun Akbar (syirik yang besar) dan tidak diampuni dosanya. [Lihat An-Nisaa: 48, 116] [1]

...baca selengkapnya >>



Share

KAIDAH TENTANG SIFAT-SIFAT ALLAH JALLA JALALUHU MENURUT AHLUS SUNNAH

0
Share/Bookmark
Posted By Abu Ayaz

Kategori : ,



Oleh : Al-Ustadz Yazid bin Abdul Qadir Jawas


Sifat-sifat yang disebutkan Allah tentang Diri-Nya ada dua macam: Sifat Tsubutiyah dan Sifat Salbiyah.

Pertama: Sifat Tsubutiyah.

Sifat Tsubutiyah, ialah setiap sifat yang ditetapkan Allah Subhanahu wa Ta’ala untuk Diri-Nya di dalam al-Qur'an atau melalui sabda Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam. Sifat-sifat ini semuanya adalah sifat kesempurnaan, tidak menun-jukkan sama sekali adanya cela dan kekurangan. Contohnya: Hayaah (hidup), Ilmu (mengetahui), Qudrah (berkuasa), Istiwaa’ (bersema-yam) di atas ‘Arsy, Nuzuul (turun) ke langit terendah, Wajh (wajah), Yad (tangan) dan lain-lainnya.

Sifat-sifat Allah tersebut wajib ditetapkan benar-benar sebagai milik Allah sesuai dengan keagungan dan kemuliaan-Nya, berda-sarkan dalil naqli dan ‘aql.

...baca selengkapnya >>



Share

HUKUM WALA’ DAN BARA’

0
Share/Bookmark
Posted By Abu Ayaz

Kategori : ,



Oleh : Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin

Pertanyaan.
Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin ditanya : Kami mohon penjelasan tentang wala’ dan bara’ !

Jawaban.
Wala’ dan bara’ terhadap Allah Subhanahu wa Ta’ala adalah, seseorang berlepas diri terhadap segala yang Allah berlepas diri darinya, sebagaimana firman Allah Subhanahu wa Ta’ala.

“Artinya : Sesungguhnya telah ada suri tauladan yang baik bagimu pada Ibrahim dan orang-orang yang bersama dengan dia ; ketika mereka berkata kepada kaum mereka, ‘Sesungguhnya kami berlepas diri dari kamu dan dari apa yang kamu sembah selain Allah, kami ingkari (kekafiranmu) dan telah nyata antara kami dan kamu permusuhan dan kebencian buat selama-lamanya”. [Al-Mumtahanah : 4]

Dalam ayat lain disebutkan,

“Artinya : Dan (inilah) suatu permakluman dari Allah dan RasulNya kepada manusia yang pada hari haji akbar, bahwa sesungguhnya Allah dan RasulNya berlepas diri dari orang-orang musyrikin” [At-Taubah : 3]

Dari itu, setiap mukmin wajib berlepas diri dari setiap orang yang musyrik atau kafir. Demikian ini yang berhubungan dengan orang per orang.

...baca selengkapnya >>



Share

AL-WALA' DAN WAL-BARA' -LOYALITAS DAN PELEPASAN DIRI-

0
Share/Bookmark
Posted By Abu Ayaz

Kategori : ,



Oleh : Syaikh Shalih bin Fauzan bin Abdullah Al-Fauzan

Setiap muslim yang meyakini kebenaran Aqidah Islamiyah mempunyai kewajiban untuk selalu menolong dan berloyalitas terhadap saudara-saudaranya se-Aqidah Islamiyah serta memusuhi musuh-musuh mereka ; mencintai ahli tauhid serta ikhlas kepada mereka dan membenci orang-orang musyrik serta memusuhi mereka.

Yang demikian itu, adalah merupakan dien Nabi Ibrahim Alaihissalam beserta orang-orang yang bersama beliau yang kita semua diperintahkan untuk mengambil contoh yang baik dari mereka, sebagaimana firman Allah Subhanahu wa Ta'ala.

"Sesungguhnya telah ada suri tauladan yang baik bagimu pada Ibrahim dan orang-orang yang bersama dengan dia, ketika mereka berkata kepada kum mereka : "Sesungguhnya kami berlepas diri daripada kamu dan daripada apa yang kamu sembah selain Allah, kami ingkari (kekafiran)mu dan telah nyata antara kami dan kamu permusuhan dan kebencian buat selama-lamanya, sampai kamu beriman kepada Allah Ta'ala saja". [Al-Mumtahanah : 4]

...baca selengkapnya >>



Share

"Thola’al Badru ‘Alaina" … Senandung Penduduk Kota Madinah Saat Menyambut Kedatangan Rosululloh

0
Share/Bookmark
Posted By Abu Ayaz

Kategori : ,




Oleh : Ahmad Sabiq Abu Yusuf


A. Al Kisah
Konon diceritakan bahwa setelah Rosululloh  shallallahu 'alaihi wa sallam dan Abu Bakr radhiallahu 'anhu menempuh perjalanan panjang yang melelahkan, ditengah-tengah intaian kaum kuffar Quraisy, maka akhirnya Alloh menyelamatkan mereka hingga sampai ke Kota Madinah. Di sisi kisah yang lainnya para penduduk kota Madinah, dari kaum laki-laki, wanita dan anak-anak setiap harinya keluar rumah menuju pingiran kota untuk menunggu kedatangan beliau, kalau sampai sore hari belum ada tanda-tanda kedatangan beliau maka mereka pulang dengan perasaan kecewa. Sehingga suatu ketika dari jauh kelihatan ada debu yang berterbangan, semakin lama semakin dekat, mereka berharap-harap cemas siapakah gerangan yang datang tersebut ? Alangkah bahagianya mereka tatkala mengetahui bahwa yang datang adalah Rosululloh, manusia agung yang mereka tunggu-tunggu kedatangannya, lalu mereka semua menyenandungkan gubahan bait syair berikut ini :

    من ثنيات الوداع O طلع البدر علينا
    ما دعا لله داع O وجب الشكر علينا
    جئت بالأمر المطاع O أيها المبعوث فينا

    Telah muncul purnama kepada kita
    Dari daerah Tsaniyatul Wada’
    Wajiblah bagi kita untuk bersyukur
    Selagi masih ada orang yang berdo’a kepada Alloh.
    Wahai orang yang diutus kepada kami
    Engkau telah datang dengan perkara yang ditaati

...baca selengkapnya >>



Share

RISALAH HUTANG

0
Share/Bookmark
Posted By Abu Ayaz

Kategori : ,




Oleh : Ustadz Abu Humaid Arif Syarifuddin

Di dalam kehidupan sehari-harinya seseorang tidak terlepas dari beban dan tanggungan. Di antara tanggungan yang mungkin menimpanya ialah hutang. Terutama ketika kondisi yang mendesak dan amat membutuhkan, atau kondisi-kondisi lainnya. Baik hutang tersebut terkait dengan hak manusia ataupun yang terkait dengan hak Allah. Islam sebagai agama yang sempurna telah mengatur masalah ini, sebagaimana telah tertuang dalam Kitabullah maupun Sunnah Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam.

Adapun yang terkait hak manusia, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam sendiri pernah berhutang. Seperti pernah diceritakan oleh Aisyah Radhiyallahu ‘anha.

“Bahwa Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah membeli makanan dari seorang Yahudi dengan harga pembayaran dibelakang (hutang) dan memberi jaminan dengan baju besi milik beliau” [Hadits Riwayat Bukhari 2386 –Fathul Bari- dan Muslim 1603]

...baca selengkapnya >>



Share

MENTALQIN MAYIT SETELAH DIKUBURKAN

0
Share/Bookmark
Posted By Abu Ayaz

Kategori : ,



Oleh : Ahmad Sabiq bin Abdul Lathif Abu Yusuf

A. Al Kisah

Diriwayatkan dari Sa’id bin Abdulloh Al Audi berkata :
“Saya menyaksikan Abu Umamah saat menjelang meninggal dunia, beliau berkata :
“Apabila saya meninggal dunia maka lakukanlah bagiku sebagaimana yang diperintahkan oleh Rosululloh untuk kami lakukan pada orang yang meninggal dunia. Beliau bersabda :
“Apabila salah seorang dari kalian meninggal dunia lalu sudah kalian ratakan kuburannya, maka hendaklah salah seorang dari kalian berdiri pada sisi kepala kubur, lalu hendaklah dia berkata : Wahai Fulan anaknya Fulanah, karena dia akan mendengarnya meskipun tidak bisa menjawab. Kemudian katakan : Wahai Fulan bin Fulanah, maka dia akan duduk sempurna. Kemudian katakan Wahai Fulan anaknya Fulanah, maka dia akan berkata : “Berilah aku petunjuk, semoga Alloh merohmati kalian.” Lalu hendaklah dia katakan : “Ingatlah apa yang engkau bawa keluar dari dunia ini yaitu syahadat bahwa tiada Ilah yang berhak di sembah melainkan Alloh dan Muhammad adalah seorang hamba dan utusan Nya, dan engkau ridlo Alloh sebagai robb mu, islam sebagai agamamu, Muhammad sebagai nabi mu, al Qur’an sebagai imam mu. Karena salah seorang dari malaikat Munkar dan Nakir akan mengambil tangan yang lainnya seraya berkata : Pergilah, tidak usah duduk pada orang yang sudah di talqinkan hujjahnya.” Dengan ini semua maka Alloh akan menjadi hujjahnya dalam menghadapi keduanya.”
Lalu ada salah seorang yang bertanya : “Wahai Rosululloh, Bagaimana kalau tidak diketahui nama ibunya ? maka Rosululloh bersabda : “Nasabkanlah kepada Hawa’ , katakan fulan bin Hawa.”

...baca selengkapnya >>



Share

HUKUM ABORSI

0
Share/Bookmark
Posted By Abu Ayaz

Kategori : ,



Oleh : Ahmad Sabiq Abu Yusuf

Sebagian orang yang telah mengikuti program KB, akan merasa kecolongan kalau ternyata Alloh Ta’ala mentaqdirkan dia hamil lagi. Bagi orang-orang yang meyakini bahwa ini semua adalah ketentuan dan ketetapan dari Alloh Yang Maha Kuasa akan menerima semuanya dengan tawakkal yang penuh pada Nya, namun sebaliknya bagi yang tidak terlalu memperdulikan halal dan haram, mungkin akan ditempuh jalan pintas untuk tetap tidak memiliki anak kecuali menurut rencana yang sudah terprogam dengan baik –dalam anggapannya-, yaitu dengan cara melakukan  tindakan aborsi alias menggugurkan kandungan.

Ditambah lagi dengan maraknya praktek aborsi seiring dengan semakin meraja lelanya perzinaan wal’iyadzu Billah, hanya sekedar menutupi aib mereka tega untuk membunuh seorang bayi yang suci tanpa dosa. Bagaimanakah pandangan syariat islam yang suci menghadapi masalah ini ?
Kita mohon pada Alloh Ta’ala semoga tetap menjaga hati dak perbuatan kita dari segala tipu daya syaithon.

Kehidupan Janin dalam Perut Ibu
Dalam perut sang ibu, janin anak manusia mengalami empat fase, yaitu :
  1. Fase masih berupa air mani ( نطفة)
  2. Fase berupa gumpalan darah (علقة)
  3. Fase berupa gumpalan daging(مضغة)
  4. Fase ditiupkan padanya ruh

...baca selengkapnya >>



Share

Bantahan Terhadap Buku “Ternyata Akhirat Tidak Kekal” Karangan Agus Mustofa

0
Share/Bookmark
Posted By Abu Ayaz

Kategori :




Oleh : ‘Abu Zaid’ Faidzin Firdhaus al Banyumasiy

Di mana Surga dan Neraka?
Hal 189 buku Ternyata Akhirat Tidak Kekal” (TATK) dikatakan: :”Bagaimana menjelaskan bahwa langit dan Bumi itu ada tujuh? Hal ini memang sangat abstrak tetapi sebenarnya bisa dijelaskan dengan teori dimensi.”

Penulis buku juga mengatakan kurang lebih bahwa langit pertama yang berdimensi tiga ini tidak bertepi tapi terbatas oleh dimensi ke empat. Keempat dimensi itulah yang merupakan titik tolak langit ke dua. Begitu pula seterusnya untuk langit-langit berikutnya.

Di sini dia mendasarkan pendapatnya itu hanya pada satu dalil, yaitu teori dimensi. Saya tidak menemukan satupun nash (yang benar-benar bisa dipakai sebagai dalil) yang menyertai pendapatnya itu. Bagaimana mungkin suatu kebenaran dalam hal yang ghoib hanya ditarik kesimpulannya (di-inferensi) dari TEORI.

Hal ini sangat fatal, karena dari pendapat inilah disusun pendapat berikutnya bahwa surga neraka terletak di bumi ini pula namun pada dimensi ke sembilan.

Tidak ada satupun nash pun yang secara qath’i dan muhkam menyatakan bahwa surga neraka berada di bumi ini pula namun pada dimensi ke sembilan. Semua yang Sdr. Agus ungkapkan hanya berdasarkan pada teori saja.

...baca selengkapnya >>



Share

KEBODOHAN KITA TERHADAP MAKNA KALIMAT TAUHID

0
Share/Bookmark
Posted By Abu Ayaz

Kategori : ,



Kebodohan Kita terhadap Makna Kalimat Tauhid

Masih terngiang-ngiang dalam ingatan kita ketika dulu zaman masih sekolah SD atau SMP, kita diajarkan bahwa makna kalimat tauhid “laa ilaaha illallah” adalah “Tidak ada Tuhan selain Allah”. Inilah makna yang selama ini terpatri dalam hati sanubari kita tanpa sedikit pun kita berfikir tentang kebenaran makna tersebut. Karena memang itulah yang diajarkan oleh guru-guru kita pada saat masih sekolah dulu. Kesalahfahaman ini tidak hanya dialami oleh masyarakat awam, bahkan orang-orang yang dikenal sebagai “cendekiawan” muslim pun salah faham tentang makna kelimat tauhid ini. Buktinya, di antara mereka ada yang mengartikan “laa ilaaha illallah” sebagai “Tidak ada tuhan (“t” kecil) selain Tuhan (“T” besar)”.

Untuk Apa Membahas Makna Kalimat Tauhid?

Perlu digarisbawahi bahwa kalimat “laa ilaaha illallah” yang diucapkan (oleh seseorang tidak akan bermanfaat kecuali dengan memenuhi seluruh syarat dan rukunnya serta mengamalkan konsekuensinya. Hal ini seperti ibadah shalat yano tidak akan sah kecuali dengan memenuhi syarat dan rukunnya, serta tidak melakukan pembatal shalat. Di antara syarat “laa ilaaha illallah” yang harus dipenuhi adalah seseorang harus mengetahui makna kalimat tersebut.

...baca selengkapnya >>



Share